Kamis, 28 Januari 2016

LAUNDRY : PROSEDUR SORTING - FINISHING

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi tidak dipungkiri membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat pada zaman globalisasi cenderung menginginkan hal – hal yang praktis untuk mempermudah pekerjaannya. Tuntutan globalisasi pun berdampak pada proses mencuci pakaian. Zaman dahulu, masyarakat menggunakan cara manual untuk mencuci, sedangkan kini hampir setiap rumah tangga memiliki mesin otomatis untuk mencuci pakaian mereka. Bahkan seiring perkembangan zaman, usaha laundry pun ikut berkembang pesat.
Dalam sebuah usaha laundry, tentu ada banyak konsumen dan pelanggan yang datang untuk mencuci pakaiannya. Pakaian tersebut juga memiliki sifat dan bahan yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode agar pakaian – pakaian dari pelanggan tersebut tidak tertukar dan tidak merubah sifat dan bahan dari pakaian tersebut. Dalam dunia industry, metode yang digunakan adalah sorting dan marking yang akan dibahas lebih lanjut dalam laporan ini.
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam laporan ini, yaitu sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah prosedur sorting dalam mencuci pakaian?
2.      Bagaimanakah prosedur marking  dalam mencuci pakaian?

1.3  Tujuan Penulisan
Segala sesuatu tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Demikian pula halnya dengan laporan ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1.      Ingin mengetahui prosedur sorting sehingga penulis dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
2.      Ingin mengetahui prosedur marking sehingga penulis dapat menerapkannya ketika bekerja di dunia industri Laundry.

1.4  Manfaat Penulisan
Sebagai siswa di jurusan Akomodasi Perhotelan dan calon tenaga kerja pariwisata, penulis berharap agar laporan ini dapat  menambah keterampilan dan wawasan penulis mengenai prosedur sorting dan marking pakaian tamu yang baik dan benar. Sehingga, wawasan dan pengalaman ini dapat penulis kembangkan ketika penulis bekerja di sebuah industry perhotelan khususnya di department Laundry.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Prosedur Sorting
Setelah linen kotor berada di laundry untuk dicuci, maka petugas laundry akan melakukan pemeriksaan dan penyortiran linen. Penyortiran adalah pemilahan linen atau pakaian berdasarkan hal – hal sebagai berikut.
a.       Jenis dan jumlah linen
Jenis dan jumlah linen harus diketahui pada saat penyortiran. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kehilangan pakaian – pakaian yang akan dicuci. Jumlah pakaian atau linen yang di terima harus sama dengan jumlah linen yang dikirim kembali ke tamu atau department bersangkutan.
b.      Asal department
Pada dunia perhotelan, linen – linen yang dipakai untuk operasional hotel ada berbagai macam jenis. Misalnya di Housekeeping Department, linen yang dipakai adalah sheet, towel, pillow case, blanket, sarung duvet, dan lain sebagainya. Sedangkan pada Food and Beverage Department menggunakan linen seperti napkin, table cloth, glass cloth, skirting dan lain sebagainya. Linen – linen yang dikirimkan oleh masing – masing department harus dicatat sesuai dengan jumlahnya.

 






c.       Kerusakan atau ternoda
Pada saat penyortiran, pakaian atau linen yang akan dicuci harus di periksa tingkat kekotorannya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah saat proses spot removing dengan chemical yang sesuai. Misalnya noda tinta jangan dicampur dengan pakaian dengan noda darah. Hal tersebut karena noda tinda dan noda darah memiliki cara penanganan yang berbeda. Jika pada saat penyucian pakaian kita sudah mengetahui jenis noda yang menempel pada pakaian, kita dapat mengatasi dengan teknik dan chemical yang tepat sehingga tidak terjadi kerusakan pada pakaian.
Adapun chemical yang digunakan sesuai dengan jenis noda adalah sebagai berikut.
Qwik GO  : Menghilangkan noda seperti darah, telur, coklat, kaldu,
                 ice cream, susu, bumbu-bumbu salad.
Bon GO    : Menghilangkan noda seperti kopi, coklat, kaldu, soft drink,        teh               
Tar GO    : Menghilangkan noda seperti crayon ( pastel ).
Rust Go   : Menghilangkan noda seperti karat.
Ink GO     : Menghilangkan noda tinta, lumut, obat-obatan, darah,
                 bekas Buah.

 




 









Pada kegiatan penyortiran, hal – hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
a.    Jenis kain
1.    Asal bahan ( Cotton, Rayon, Nylon, Polyester, silk dan wool)
 






Gambar Kain Polister, Cotton dan Nilon
2.    Warna (putih atau berwarna muda, tua, campuran)
 






3.    Tingkat ketebalan kain
4.    Ukuran kain

b. Tipe Kotoran
1.    Yang larut dalam dry cleaning solvent (Minyak, Oli atau lilin)



2.    Yang larut dalam air (Gula, garam, kecap, soup, atau bumbu)
 






3.    Yang larut dengan bantuan tenaga mekanis (Tanah dan Lumpur)





2.2  Prosedur Marking
Marking merupakan tahap pemberian tanda pada pakaian. Pekerjaan ini dilakukan oleh seorang marker, pemberian tanda biasa dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a.       Pemberian tanda pada pakaian karyawan, biasanya  menggunakan kode department dan singkatan nama pegawai
b.      Pemberian tanda pada pakaian tamu, biasanya secara manual menggunakan nomer kamar tamu. Jika menggunakan mesim pemberi tanda (marking machine), pemberian tanda dilakukan seperti prosedur berikut.
1.      Cantumkan nomer atau kode untuk nama hari dalam satu minggu, misalnya seperti berikut.
-          Senin             : SN                               - Jumat           : JT
-          Selasa            : SL                              - Sabtu            : ST
-          Rabu              : RB                             - Minggu        : MG
-          Kamis            : KM
2.      Pemberian penomeran dimulai dari nomer 101 – 140. Kemudian, dilanjutkan ke nomer 210 – 240 dan seterusnya.
3.      Pemberian tanda harus sesuai dengan daftar cucian
4.      Berikan tanda pada setiap pakaian tamu
5.      Bila akan memasang tanda baru, lepas terlebih dahulu tanda lama pada pakaian
6.      Periksa pada pakaian tamu apakah ada barang – barang berharga milik tamu di dalamnya
7.      Pasang tanda pada tempat – tempat yang aman. Misalnya pada kantong bagian dalam, kerah bagian dalam, pinggang bagian dalam.
8.      Setelah diberi tanda, tempatkan pakaian sesuai dengan layanan yang diinginkan.


 








Cara menggunakan mesin untuk penanda sebagai berikut.
a.       Siapkan mesin pemberi tanda
b.      Periksa setiap komponen (nomer kode, pita, bahan pembersih, cara menggunakan)
c.       Hubungkan dengan listrik
d.      Tekan tombok power ON, dan panaskan mesin.
e.       Tempelkan bagian pakaian yang akan diberi tanda
f.       Tekan pegangan mesin ke bawah untuk membuat nomer kode
 





















BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa penyortiran merupakan kegiatan pemilahan pakaian yang akan dilaundry. Pemilahan ini bertujuan agar pakaian  - pakaian tertentu tidak rusak ketika dicuci. Pemilahan ini didasarkan pada jenis kain, warna kain dan tingkat kotoran, noda dan karat yang menempel pada pakaian.
Marking merupakan proses pemberian tanda pada pakaian agar tidak tertukar dan mempermudah dalam pengemasan dan pengiriman pakaian yang telah selesai diproses kepada tamu atau department bersangkutan. Petugas untuk memberi tanda disebut dengan marker.
3.2  Saran – saran
Berdasarkan hasil pembahasan, melalui makalah sederhana ini penulis berharap agar seluruh pembaca dapat menerapkan prosedur penanganan pakaian dan linen yang baik dan benar khususnya prosedur sorting dan marking. Pada saat melakukan pengecekan (sorting), lakukanlah dengan hati – hati dan teliti agar pakaian atau linen mendapatkan penanganan sesuai dengan jenis dan tingkat kekotorannya. Demikian pula halnya dengan proses pemberian tanda (marking). Marking harus dilakukan dengan hati – hati agar pakaian atau linen tidak mudah robek.  Jika prosedur sorting dan marking sudah benar, maka proses pencucian berikutnya akan lebih mudah.




DAFTAR PUSTAKA

Marlina,Erna. 2010. Modul Housekeeping. Bogor : Yudhistira
GudangabIlmuabPengetahuan.a2014.http://book-me-tiboux.blogspot.com/2014/09/bahan-bahan-dasar-pencuci-laundry.html.15 Agustus 2015, pukul 20.00 Wita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for visit our simple blog.